BelitongToday, Tanjungpandan – Jajaran Pengurus DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Belitung, masa bakti 2022-2027 resmi dikukuhkan.
Acara pengukuhan berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Pemkab Belitung dengan dihadiri oleh Bupati Belitung, Sahani Saleh, Anggota DPD RI Belitung, Darmansyah Husein dan Ketua HNSI Bangka Belitung, Johan Murod.
Selain melaksanakan acara pelantikan, DPC HNSI Belitung juga menggelar rapat kerja.
Ketua HNSI Belitung, Muhtar Motong atau sering disapa Tare mengucapkan terimakasih atas sukses dan lancarnya kegiatan pelantikan DPC HNSI Belitung masa bakti 2022-2027.
Tare mengingatkan agar para nelayan di Kabupaten Belitung harus tetap solid dan kuat.
“Para nelayan di Belitung harus tetap solid dan kuat. Kita siap menjaga laut Belitung agar tetap biru,” katanya saat menyampaikan sambutan.
Ia menilai, saat ini nelayan banyak yang terzolimi terutama menyangkut persoalan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan digunakan untuk melaut.
“Saat ini banyak nelayan yang terzolimi terutama persoalan bahan bakar minyak (BBM),” paparnya.
Tare berharap, rapat kerja HNSI Belitung dapat berjalan baik dan menghasilkan keputusan yang baik pula.
“Negeri ini pantas dikatakan negeri maritim sehingga para nelayan layak sejahtera makmur dan berkeadilan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua HNSI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Johan Murod mengatakan bahwa nelayan saat ini juga turut menjaga pemeliharaan, pertahanan, dan ketenteraman wilayah laut Indonesia seperti ancaman penyelendupan, pengeboman, infiltrasi kekuatan asing di Indonesia.
“Sehingga kita harus bangga menjadi nelayan karena nelayan berjuang di laut menjaga keamanan dan ketentraman wilayah perairan Indonesia selama ini,” ucapnya.
Johan berharap, ke depannya Belitung dapat menjadi pusat kegiatan perikanan yang besar karena di Belitung sudah ada Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) dan nanti ke depannya bisa ditingkatkan menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS).
Selain itu, tegas Johan, HNSI menolak keberadaan kapal compreng baik di wilayah perairan Belitung.
“Kami minta kepada TNI atau Polisi kalau ada kapal compreng mohon ditangkap,” harapnya. (Nazriel)
