BelitongToday, Tanjungpandan – Selepas menghadiri peringatan HUT Ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2022 di Halaman Museum Maritim Belitung, Jumat (25/11) Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie mengajak BelitongToday meninjau kesiapan Museum Maritim Belitung dalam menyambut World Ocean Assessment (WOA) 2022.
Kepada BelitongToday, Isyak menjelaskan bahwa Museum Maritim Belitung akan menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi oleh delegasi dari 22 negara peserta World Ocean Assessment (WOA) 2022 pada 12-15 Desember mendatang.
Isyak menjelaskan, para delegasi WOA 2022 akan masuk dari pintu Utama Museum Maritim Belitung yang terletak di jalan Pantai Penyiaran, Desa Tanjung Tinggi, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.
“Para delegasi WOA 2022 nanti akan disambut dengan tarian selamat datang dan tradisi penyambutan lainnya,” jelas Isyak.
Setelah itu, rombongan akan diajak berkeliling untuk melihat dan meninjau isi Museum Maritim Belitung 2022 yang baru saja rampung dibangun.
“Kami persilahkan mereka yang ingin berkeliling melihat isi Museum Maritim Belitung,” ucapnya.
Selanjutnya para delegasi dari 22 negara nantinya akan dijamu dengan tradisi makan bedulang khas Belitung.
“Makan bedulang bisa di sini (lantai 1) maupun di atas (lantai 2) karena di lantai dua juga ada ruang pertemuan,” paparnya.
Dikatakan Isyak Meirobie, harapan dari kunjungan delegasi WOA 2022 ke Museum Maritim Belitung adalah memperkenalkan potensi kekayaan maritim dan bahari yang dimiliki oleh Indonesia serta Belitung pada khususnya.
“Itu yang ingin kami tampilkan, bagaimana kekuatan maritim yang kami miliki bisa dikenal masyarakat dunia,” ujarnya.
Saat ini Museum Maritim Belitung menyimpan sejumlah koleksi Barang Muatan Kapal Tenggelam (BKMT) di wilayah perairan Belitung.
Selama kunjungan di Museum Maritim para delegasi nanti akan diberikan penjelasan dan narasi tentang sejarah kemaritiman di Indonesia sejak masa kolonial sampai saat ini.
“Koleksi mulai lengkap dan tinggal dilakukan penataan, karena ini belum diserahkan oleh pemerintah pusat ke kami, jadi memang ada keterbatasan dalam melakukan penataan. Tapi pada dasarnya ini sudah siap,” sebut Isyak. (Nazriel)
