BelitongToday, Tanjungpandan – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat jumlah produksi ubi kayu atau singkong pada semester pertama (Januari-Juni) 2023 mencapai 1.075 ton.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung, Tenny Meireni mengatakan jumlah tersebut berasal dari luas panen ubi kayu semester pertama 2023 yakni 97 hektare.
“Sedangkan luas tanam ubi kayu di Belitung pada semester pertama 2023 mencapai 102,8 hektare,” paparnya, Selasa (1/8).
Tenny menambahkan, sentra perkebunan ubi kayu di daerah itu tersebar di sejumlah kecamatan seperti Membalong dan Badau.
“Sentra ubi kayu ada di Desa Bantan dan Membalong. Kemudian, ada juga di Dusun Air Mungkui perbatasan dengan Desa Badau,” jelasnya.
Adapun nilai ekonomi dari budidaya ubi kayu atau singkong cukup baik seiring tingginya permintaan pasar lokal maupun nasional.
“Jumlah petani ubi kayu sekarang lumayan tinggi karena ada permintaan dari pabrik di Kecamatan Damar, Belitung Timur. Mereka menjual ubi kayu sebagai bahan baku pembuatan tepung,” tandasnya.
Selain itu, Tenny melanjutkan, ubi kayu juga banyak diolah menjadi produk UMKM. Seperti, keripik singkong, kue basah, dan produk olahan lainnya.
“Kami juga membina pelaku UMKM olahan ubi kayu menjadi tepung mocaf (tepung singkong termodifikasi). Dari tepung ini kemudian bisa menjadi bahan baku dari mie instan dan beras analog,” paparnya.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat di daerah itu untuk membudidayakan tanaman ubi kayu. Salah satunya, di lahan tidur yang belum digarap atau olah.
“Karena nilai ekonomi dari budidaya tanaman ubi kayu cukup tinggi sekaligus mudah dalam perawatan,” ajaknya. (Nazriel)