BelitongToday, Damar – Masyarakat yang terdiri dari nelayan dan penambang di Kecamatan Damar meminta PT Timah untuk tidak lagi melakukan aktivitas penambangan di bibir pantai.
Hal tersebut mereka sampaikan saat rapat yang antara Pemerintah Kecamatan Damar bersama PT. Timah di Gedung Moestar Moes, Selasa (22/3) lalu.
Ketua perwakilan nelayan se-Kecamatan Damar, Sugiman mengatakan sampai kapanpun nelayan tidak akan menyetujui aktivitas penambangan di pantai maupun di laut.
Pasalnya hal tersebut sangat merugikan para nelayan yang menggantungkan hidup keluarga mereka di laut.
“Kami tidak anti penambang, tapi kami mohon kami juga butuh makan, kami punya anak istri yang hidupnya bergantung dari hasil tangkap ikan di laut,” ucapnya.
Ia pun menilai, selama ini pihak perusahaan seakan-akan membenturkan antara penambang dan nelayan.
“Karena kami nilai selama ini seakan-akan pihak perusahaan membenturkan para nelayan dengan penambang padahal kami sangat kondusif. Perlu diketahui, laut di Beltim khususnya di desa Burung Mandi sekarang sudah tercemar,” lanjutnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan para nelayan belum puas dengan rapat tersebut karena yang mewakili PT. Timah hanya kepala keamanan bukan petinggi dari perusahaan.
Dan dari hasil rapat itu, pihak nelayan akan menunggu selama dua Minggu tanggapan dari PT Timah terkait keluhan mereka soal tambang di laut Damar.
Selain itu, pihaknya juga menyayangkan Pemerintah Kecamatan Damar yang tidak mengundang satupun media massa.
“Padahal kegiatan tersebut sangat penting untuk pemberitaan, karena menyangkut hidup banyak orang,” tandasnya. (Mg1)