BelitongToday, Simpang Renggiang – Ratusan warga di Kecamatan Simpang Renggiang, Kabupaten Belitung Timur, mendatangi Sungai Aik Linggang, Minggu (10/9). Mereka beramai-ramai ke Sungai Aik Linggang untuk mengikuti Lomba Nirok, yang diselenggarakan oleh PDI Perjuangan.
Nirok sendiri merupakan salah satu budaya masyarakat Belitung Timur khususnya yang tinggal di pedesaan. Kegiatan berlangsung setiap musim kemarau panjang antara bulan Agustus dan September.
Nirok merupakan cara tradisional masyarakat untuk mengambil ikan air tawar di sungai atau rawa-rawa yang kegiatannya berlangsung secara berkelompok.
Dalam kegiatan tersebut masyarakat menggunakan “tirok” atau semacam tongkat kayu tajam berdiameter kurang lebih 1 centimeter dengan ukuran panjang bervariasi sekitar 2 sampai 4 meter.
Pada bagian pangkal tongkat, terpasang mata tombak dari logam, biasanya merupakan besi putih yang runcing dan tajam.
Selain itu, tradisi “nirok” adalah acara sakral sehingga pelaksanaannya mulai dengan tahapan yang cukup panjang dan terdapat aturan-aturan untuk dipatuhi.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai PDI Perjuangan, Fezzi Uktolseja, mengatakan lomba “nirok” bertujuan untuk melestarikan kebudayaan yang ada di masyarakat Belitung Timur.
“Kami dari PDI Perjuangan berusaha untuk melaksanakan lomba yang melestarikan kebudayaan ataupun muatan lokal yang ada di masyarakat. Satu di antaranya adalah lomba yang hari ini pesertanya lebih dari seratus orang,” kata Fezzi kepada BelitongToday.
Fezzi yang juga menjabat Ketua DPRD Kabupaten Belitung Timur berharap dengan adanya lomba tersebut masyarakat, khususnya generasi muda, dapat mengetahui dan melestarikan kebudayaan.
“Selain itu ikan hasil tangkapan dari lomba nirok tersebut juga langsung dimasak oleh pihak panitia sebagai makan siang bersama. Untuk meningkatkan kekeluargaan antar masyarakat,” harapnya. (Mario)