BelitongToday, Tanjungpandan – Bupati Belitung, Sahani Saleh, angkat bicara terkait terjadinya banjir di sejumlah wilayah di Belitung selama dua hari terakhir.
Menurut orang nomor satu di Belitung ini, selain disebabkan oleh faktor cuaca hujan dengan intensitas lebat yang melanda Belitung, banjir juga dipicu oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama menyangkut persoalan sampah.
“Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama sampah masih sangat rendah,” katanya usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Belitung, Senin (10/10) siang.
Menurut Bupati, berdasarkan hasil pantauan di lapangan, masih banyak ditemukan sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat di sekitar aliran sungai.
Hal ini dapat memicu terjadinya penyumbatan drainase atau selokan sehingga menimbulkan genangan air.
Pihaknya sangat menyayangkan kondisi ini, karena di sisi lain pemerintah daerah telah berupaya keras untuk menangani persoalan banjir ini.
“Kalau sudah seperti ini jangan menyalahkan pemerintah jika terjadi banjir, karena kami sebenarnya telah melakukan berbagai upaya dalam menuntaskan persoalan banjir,” ucapnya.
Menurut laporan dari BPBD Belitung, sebanyak 10 rumah di Desa Cerucuk terendam banjir akibat luapan sungai Cerucuk.
Kemudian hujan lebat juga merendam beberapa rumah di kawasan Kampung Amau, Tanjungpandan.
Bupati menyebutkan, menindaklanjuti kondisi ini pihaknya akan melakukan normalisasi sungai di wilayah Belitung guna mencegah terjadinya banjir.
“Kalau normalisasi terus akan kami lakukan, nanti akan dibebaskan lahan di aliran sungai Siburik untuk dibangun tanggul dan ruang terbuka hijau,” terangnya.
Ia berharap, masyarakat memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama persoalan sampah karena sangat penting dalam mencegah terjadinya banjir.
“DLH Belitung akan turun untuk membersihkan aliran sungai sekaligus mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah secara sembarangan,” harapnya. (azriel)