Cuaca Ekstrem Ganggu Produksi Cabai di Belitung

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung, Tenny Meireni ditemui di ruang kerjanya, Kamis (20/10) siang

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung, Tenny Meireni ditemui di ruang kerjanya, Kamis (20/10) siang

BelitongToday, Tanjungpandan – Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Tenny Meireni mengungkapkan bahwa cuaca ekstrem menjadi tantangan tersendiri bagi para petani cabai di Belitung.

Cuaca ekstrem seperti hujan dengan intensitas yang cukup tinggi kerap menganggu produksi cabai rawit dan cabai keriting petani lokal.

“Salah satunya memang yang menjadi tantangan adalah cuaca ekstrem,” ujarnya kepada BelitongToday.com, Kamis (20/10) siang

Tenny mengungkapkan, cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang turun secara terus-menerus berpotensi menimbulkan serangan hama penyakit pada tanaman cabai.

Baca Juga  Jelang Idul Fitri 1444 Hijriah, Pesanan Hampers Bryan Meningkat Tajam, Diminati Berbagai Kalangan

Ia menjelaskan, serangan hama penyakit tersebut berpotensi menurunkan produksivitas tanaman cabai bahkan menyebabkan gagal panen.

“Sehingga sebelumnya kita menargetkan produksi padi dengan jumlah sekian namun karena hal tersebut, produksi berkurang dan terganggu,” tandasnya.

Disampaikannya, selain itu, sebelum memulai budidaya tanaman cabai, petani diharapkan mampu mengolah lahan pertanian dengan baik.

Hal ini tidak terlepas dari kondisi tanah di Belitung memiliki tingkat kadar keasaman tinggi sehingga mesti dilakukan pengolahan agar tanah bisa subur seperti tanah pada umumnya.

Baca Juga  Pemda Tak Punya Biaya, Bupati Beltim Minta PT Timah Urus Aset di Bukit Samak

“Pengolahan tanah juga harus diperhatikan, kita tahu kondisi tanah di Belitung ini asamnya tinggi sehingga sebelum ditanam memang harus diolah terlebih dahulu,” jelasnya.

Pihaknya menargetkan produksi cabai rawit dan cabai keriting Belitung nanti di tahun 2023 sebanyak 453 ton.

Produksi tersebut diharapkan memenuhi kebutuhan lokal masyarakat terhadap cabai serta mampu mengendalikan inflasi daerah.

“Karena selama ini cabai merupakan salah satu komoditas pertanian di Belitung yang sering menyumbang inflasi,” sebutnya. (azriel)

Share :

Baca Juga

Musim Kemarau Belitung

Belitong Environment

Belitung Masuki Fase Musim Kemarau, BMKG Minta Masyarakat Hemat Air
jalan akses Foresta Lestari Dwikarya

Belitong Economic and Business

Kondisi Terkini di Jalan Masuk PT. Foresta Lestari Dwikarya, Warga Terlihat Berjaga

Belitong Environment

Aliran Sungai Cerucuk Alami Sedimentasi, Perlu Dilakukan Pendalaman

Belitong Economic and Business

Sekda Apresiasi Program “Belitung Makmur” Baznas Belitung, Dinilai Berdampak Baik untuk Masyarakat

Belitong Economic and Business

Kunjungi Suak Parak Mangrove Park, Sandiaga Uno Sebut Suguhkan Nuansa Berbeda

Belitong Economic and Business

Sepanjang 2022, Belitung Ekspor 33 Ton Kerapu ke Hong Kong

Belitong Economic and Business

Dishub Belitung Optimis Retribusi Parkir Tepi Jalan Tercapai
Angin Puting Beliung

Belitong Environment

BREAKING NEWS! Angin Puting Beliung Terjang Sejumlah Rumah Warga di Tanjungpandan