BelitongToday, Tanjungpandan – Belasan hektare persawahan di Kabupaten Belitung mengalami kekeringan.
Kondisi ini karena terjadinya fenomena El Nino yang melanda Kabupaten Belitung dalam beberapa bulan terakhir.
El Nino menyebabkan kemarau sehingga intensitas curah hujan menurun. Hal ini berdampak besar terhadap kondisi persawahan di Belitung.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Tenny Meireni mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan jumlah sawah yang mengalami kekeringan.
“Masih kami lakukan pendataan, sementara ini memang kurang lebih ada belasan hektare yang terdampak,” ujarnya, Kamis (31/8).
Tenny menjelaskan, kondisi persawahan yang mengalami kekeringan tersebar cukup merata. Salah satunya adalah di Desa Cerucuk, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung.
“Di Desa Cerucuk, Kecamatan Badau, dan daerah lainnya hampir merata mengalami kekeringan,” paparnya.
Ia memaparkan, kondisi persawahan yang biasanya ditanami padi saat ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan air. Kondisi kekurangan air bisa berdampak pada risiko gagal panen.
Oleh karena itu, ia mengimbau, para petani agar mengantisipasi terjadinya kekeringan akibat fenomena El Nino dengan mengoptimalkan pengairan sawah.
Menurutnya, bagi kondisi sawah yang baru ditanami padi, ia mengharapkan agar para petani dapat melakukan pemompaan air yang lebih intensif guna mengantisipasi terjadinya kekeringan.
“Kalau sawah yang penanaman padinya sudah lama dan akan memasuki masa panen alhamdulillah saat ini tidak begitu terasa dampaknya,” imbuhnya. (Nazriel)