BelitongToday, Manggar – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Belitung Timur, baru-baru ini mendapatkan kritik dari LSM terkait keberangkatan pengurus FKUB yang melakukan studi tiru ke Pulau Bali pada akhir Juli 2023 lalu.
Ketua FKUB Belitung Timur, H. Zulfaizin mengatakan FKUB memiliki kepengurusan berjenjang dari kabupaten, provinsi hingga nasional.
Selain itu, FKUB juga mempunyai tugas utama yakni merawat kerukunan dan NKRI Internal umat beragama.
“Kita baru tahun ini dapat anggaran untuk kunker, sebelumnya tidak ada. Baru kali ini semua perwakilan agama ikut ke Bali, kita rapatkan sebelumnya. Kita ini lama tidak ada konsolidasi pengurus, maka kami putuskan ke Bali. Terkait guru dan PNS yang juga ikut, saat itu semuanya sudah mendapatkan surat dispensasi,” katanya, Minggu (15/10).
Sementara itu, terkait foto pengurus FKUB dengan latar belakang turis di Bali yang tersebar di media sosial, Zulfaizin menjelaskan bahwa FKUB sama sekali tidak ada niatan untuk bikin sensasi atau apapun itu.
“Itu sudut fotonya mungkin saat selfi juga gak sadar latarnya apa, kalau tidak di zoom, itu fotonya biasa saja,” ujarnya.
Konsolidasi dan Audiensi dengan FKUB dan Kesbangpol Denpasar
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Beltim, Nova Arianto mengatakan kunjungan pengurus FKUB Beltim ke Bali di akhir Juli lalu bertujuan untuk melakukan konsolidasi pengurus sekaligus audiensi dengan FKUB dan Kesbangpol Denpasar.
Selain itu, dalam kunjungan itu, perwakilan dari Kemenag Beltim juga ikut mendampingi FKUB dalam acara tersebut.
Dalam kunjungan itu, FKUB belajar bagaimana masyarakat Bali berinteraksi dan beradaptasi menjaga kerukunan. Baik terhadap turis atau wisatawan yang memiliki budaya yang berbeda, di sinilah pentingnya moderasi dan toleransi.
“Tujuan perjalanan memang dalam rangka menguatkan fungsi dan peran FKUB di daerah, bagaimana upaya menyikapi konflik. Serta, bagaimana memelihara kondisi daerah yang nyaman di tengah beragam etnis, suku, dan agama” ujar Nova.
Terkait foto selfi pengurus dengan turis, Nova menyarankan ada baiknya jika yang diunggah itu adalah dokumen kegiatan. Karena, hal ini menyangkut empati pengurus FKUB ke masyarakat.
“Saran saya tolong foto postingan, meski ke facebook pribadi, bagusnya terkait tujuan kegiatan itu. Maklum, tidak semua masyarakat memahami apa yang orang lain lakukan,” pungkasnya. (Mario)