BelitongToday, Tanjungpandan – DPD KNPI Kabupaten Belitung mengundang Robi Syianturi, atlet peraih medali perunggu dalam ajang Sea Games Kamboja 2023 lalu.
Robi Syianturi hadir dalam acara bertajuk Sharing Sessions Pemuda di BN1 Kopi, Jalan Gajah Mada, Kelurahan Lesung Batang, Tanjungpandan, Minggu (21/5) malam.
Ketua DPD KNPI Belitung, Husri mengatakan kehadiran Robi Syianturi menjadi kebanggaan tersendiri bagi daerah dan Indonesia pada umumnya.
“Karena saat ini ada warga asli Belitung bisa menjadi atlet Sea Games 2023 dan berhasil meraih medali perunggu,” paparnya.
Husri berharap, melalui acara ini para pemuda di Belitung bisa termotivasi atas raihan prestasi Robi Syianturi.
“Sehingga akan melahirkan Robi Syianturi lainnya dari Kabupaten Belitung yang mengharumkan nama daerah dan Indonesia.
“Semoga nantinya lahir Robi-Robi lain dari Kabupaten Belitung,” ujarnya.
Robi Dulunya Atlet Sepakbola
Sementara itu, atlet peraih medali perunggu dalam ajang Sea Games Kamboja 2023 Robi Syianturi memperkenalkan dirinya dalam acara tersebut.
“Selamat malam perkenalkan diri saya Robi Sianturi, saya lahir di Belitung dan suku Bugis, saya peraih medali perunggu di lari 5.000 meter dengan peringkat tiga mewakili Indonesia dalam Sea Games 2023,” imbuhnya.
Robi menjelaskan, perjuangannya bisa sampai di titik saat ini tidaklah mudah. Ia memaparkan, bahwa ia berasal dari keluarga sederhana dan dulunya pernah bekerja sebagai kuli di pasar.
“Sejarah saya dulu untuk sampai pada saat ini tidaklah mudah. Sebelumnya saya adalah atlet sepak bola, pernah juga bekerja di pasar,” terangnya.
Ia mengungkapkan bahwa sosok yang berjasa dalam karirnya di dunia olahraga atletik yakni Junaidi atau sang pelatihnya
“Orang yang paling berjasa dalam prestasi yaitu Junaidi yang saat ini menjadi pelatih saya sehingga saya bisa seperti sekarang. Bisa menyumbang medali di Sea Games di Kamboja ini,” sebutnya.
Robi juga mengaku senang bisa mengikuti kegiatan Sea Games sebagai pengalaman berharga bagi dirinya pribadi.
“Kesan selama mengikuti Sea Gemas di mana kita bertemu dengan warga negara lain. Dengan bahasa yang berbeda sehingga mendorong kita bisa belajar berkomunikasi dengan baik. Itu merupakan pelajaran kita semua untuk belajar dengan keanekaragaman bahasa yang ada di Asean ini,” ujarnya. (Ferdy)