BelitongToday, Tanjungpandan – Stasiun Metereologi Kelas III HAS Hanandjoeddin Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, mencatat suhu atau temperatur udara di Belitung pada, Rabu (4/10) kemarin mencapai 36,1 derajat celsius.
Kondisi ini menjadikan Belitung masuk dalam daftar kota 10 terpanas di Indonesia versi BMKG.
Kepala Stasiun Metereologi Kelas III HAS Hanandjoeddin Tanjungpandan, Samsudin Agus Haryanto kepada BelitongToday di ruang kerjanya, Kamis (5/10) mengatakan meskipun suhu di Belitung meningkat namun kondisi ini masih dalam kategori aman.
Ia menyampaikan, kenaikan suhu udara di Belitung karena sejumlah faktor, salah satunya adalah fenomena El Nino dalam beberapa bulan terakhir.
“Kalau sesuai siklus suhu udara sampai 35 dan 36 derajat celsius juga pernah terjadi di sini di bulan yang sama. Terutama Agustus dan September sehingga tidak perlu khawatir karena kondisinya aman,” jelasnya.
Ia menambahkan, sedangkan untuk biasanya, suhu atau temperatur udara di Belitung berkisar antara 32-33 derajat celsius.
Selain itu, kenaikan suhu udara di Tanjungpandan juga dipengaruhi oleh kondisi Belitung yang dekat dengan laut.
“Sehingga sangat berpengaruh karena di daerah kepulauan biasanya terjadi penguapan yang cukup tinggi,” bebernya.
Ia menerangkan, saat ini, Belitung berada di fase penghujung musim kemarau. Prakiraan awal musim penghujan akan berlangsung di dasarian II Oktober mendatang.
Walaupun demikian, saat ini memang sudah turun hujan di sejumlah lokasi atau tempat. Namun belum maksimal.
“Hujannya masih bersifat lokal jadi tidak merata dan belum maksimal,” ungkapnya.
Kurangi Aktivitas di Luar Ruangan Saat Siang Hari
Ia mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan terutama pada pukul 12.00 WIB – 14.00 WIB. Hal ini dilakukan untuk menghindari radiasi saat kontak langsung dengan matahari.
“Namun kami sampaikan ke masyarakat kondisi ini masih normal jadi tidak usah khawatir,” jelasnya.
Menurutnya, kondisi kenaikan suhu juga terjadi di sejumlah daerah seperti di Semarang yang diprediksi akan mencapai 39,5 derajat celsius pada 20 Oktober mendatang.
“Hampir merata di seluruh wilayah Indonesia terjadi kenaikan suhu udara karena kondisi fenomena El Nino yang berlangsung sekarang,” tandasnya.
Sementara itu, Forecaster Stasiun Metereologi Kelas III HAS Hanandjoeddin, Salsa Nur Aqilla kepada BelitongToday mengatakan kondisi panas terik saat ini menyebabkan kulit menjadi kering.
Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya juga menggunakan “sunscreen” untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
“Kondisi panas, kelembaban juga rendah jadi menyebabkan kondisi kulit jadi kering sehingga bisa memakai sunscreen atau pelembab,” tutupnya. (Angga)