BelitongToday, Tanjungpandan – Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung, Mustafrizal menjelaskan bahwa kondisi kelistrikan di Pulau Belitung saat ini dalam keadaan surplus.
Ia menjelaskan, daya mampu listrik di Pulau Belitung mencapai 79 MW dari total beban puncak sebesar 52 hingga 54 MW.
Ia memaparkan, kondisi kelistrikan di Belitung mendapat pasokan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suge, Desa Pegantungan, Kecamatan Badau. Pembangkit ini merupakan pembangkit terbesar di Pulau Belitung.
“Jadi Pembangkit di Suge itu memang terbesar di Belitung dan sisanya ada di beberapa tempat seperti Pilang, Manggar, dan lain-lainnya,” kata Mustafrizal saat mengajak wartawan mengunjungi pusat pembangkit listrik di Pulau Belitung, Rabu (12/7) kemarin.
Menurutnya, daya sebesar 79 MW tersebut berasal dari dua unit pembangkit yang ada di Desa Suge, Kabupaten Belitung. Dan beberapa pembangkit kecil lainnya yang tersebar di Pulau Belitung.
Sementara itu, Supervisor Kontrol PLTU Suge, Kardo Tambunan mengatakan, untuk di wilayah Suge ini terdapat tiga pembangkit dengan daya sebesar 58 MW. Yaitu, PLTG MPP Suge dengan daya sebesar 25 MW dan PLTU Suge sebesar 2×16,5MW.
Sedangkan sisa 21 MW dihasilkan dari pembangkit kecil lainnya yang tersebar di Belitung.
“Untuk saat ini, sisa daya listrik yang tersedia di Belitung sekitar 26 MW. Atau, 32 persen dari total daya mampu,” katanya.
Cuaca Menjadi Kendala
Kardo mengungkapkan, yang biasa menjadi kendala pada PLTU, selain dari peralatan utama, juga kendala cuaca dan lain-lainnya.
“Untuk penanganan plugging batubara yang lembab bisa kami kerjakan sekitar 2 sampai 3 jam hingga pembakaran lancar kembali. Sedangkan jika terjadi kendala suplai dari coal yard ke coal bunker batu bara, harus koordinasi ke pengatur jaringan. Hal ini untuk penurunan beban mesin hingga setengah kapasitas sekitar 2 hingga 3 jam,” katanya.
Total pelanggan yang ada di Pulau Belitung saat ini mencapai 121 ribu pelanggan, di mana 1.300 pelanggan masih menggunakan pascabayar.
“Untuk konsumen rumah tangga masih yang terbanyak, yaitu 90 persen dari total pelanggan,” tandasnya. (Adoy)