BelitongToday, Membalong – Dinas Perikanan Kabupaten Belitung mencatat Koperasi Karya Bahari di Desa Tanjung Rusa, Kecamatan Membalong berhasil memanen udang vaname mencapai 575 kilogram.
Sebelumnya Koperasi Karya Bahari di Desa Tanjung Rusa, Kecamatan Membalong mendapatkan program Tanggung Jawab Sosial di Lingkungan (TJSL) PLN Peduli.
Program budidaya udang vaname tersebut menggunakan sistem millenial shrimp farm dengan menebarkan sebanyak 80.000 benur.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, Firdaus Zamri mengatakan, pada panen parsial pertama pihak koperasi tersebut berhasil panen sebanyak 120 kilogram. Selanjutnya panen kedua sebanyak 325 kilogram dan panen parsial ketiga sekitar 130 kilogram.
“Jadi kita masih panen parsial, karena harga masih sedikit turun jadi kalau mau panen total, kawan-kawan masih nunggu harga naik lagi,” kata Firdaus Zamri.
Menurutnya, panen parsial terakhir Kamis (9/11) lalu udang vaname dijual dengan harga Rp60 ribu perkilogram.
Akan tetapi, harga itu langsung pihaknya kepada pemakai bukan pengepul atau penampung. Sebab kalau masuk kepada penampung, harga akan menjadi lebih rendah dari itu.
“Jadi kita panen parsial lagi, kita prediksi minggu depan atau 10 hari lagi bisa dipanen total udang vaname yang tersisa itu,” sebutnya.
Target Panen 1,2 Ton
Firduas menyebutkan, pada awal penebaran benih dulu mereka menargetkan panen udang vaname sekitar 1,2 ton dari tiga kolam yang ada.
Tentunya target itu bisa dicapai dengan melihat hasil yang telah dipanen serta sisa udang yang ada di kolam tersebut.
Sedangkan pasaran udang tersebut masih memenuhi kebutuhan lokal, sebab banyak masyarakat yang menyukai konsumsi udang itu.
“Kita lihat target kita bisa masuk, dan bisa mencapai target 1,2 ton,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Budidaya Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Belitung Riekie Irawan mengatakan, mereka bersama Koperasi Karya Bahari di Desa Tanjung Rusa memang berencana panen total, namun karena harga udang di pasar sedang turun, sehingga mereka hanya panen sebagian lagi.
“Jadi situasi pasar harga sedang turun, namun harga masih sedikit menguntungkan pembudidaya, sehingga kita panen sesuai pesanan yang ada yakni sekitar 130 hingga 150 kilogram,” sebut Riekie. (Adoy)