BelitongToday, Tanjungpandan – Masyarakat Dusun Teluk Dalam, Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, mengeluhkan asap dan bau pekat. Ini merupakan dampak dari terbakarnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Sadai beberapa waktu lalu.
Asap dan bau pekat tersebut tercium oleh masyarakat Dusun Teluk Dalam, Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan. Dusun Teluk Dalam lokasinya tidak jauh dari TPA Gunung Sadai.
Persoalan asap dan bau dari peristiwa kebakaran TPA Gunung Sadai yang masyarakat Dusun Teluk Dalam rasakan dibenarkan oleh Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung, Agus Supriadi.
Menurut Agus, pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi beberapa waktu lalu untuk menindaklanjuti dampak dari terbakarnya tumpukan sampah di TPA Gunung Sadai.
“Masyarakat Dusun Teluk Dalam mengeluhkan bau asap dan pekat akibat kebakaran TPA,” jelasnya, Sabtu (7/10) kemarin.
Ia mengatakan, bau pekat tersebut muncul pada waktu tertentu. Salah satunya pada saat malam hari. Selain itu, kondisi bau tersebut juga sangat tergantung arah angin.
“Munculnya di jam-jam tertentu salah satunya adalah di malam hari. Namun kondisi ini juga tergantung dengan arah angin,” beber Agus.
Oleh karena itu, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggandeng Dinas Kesehatan Belitung untuk melakukan pengujian terhadap kualitas udara di dusun tersebut.
Hal ini ia lakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat pencemaran udara yang terjadi dampak terbakarnya TPA Gunung Sadai beberapa waktu lalu.
“Pengujian ini menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dan penetapan status selanjutnya,” jelas Agus.
Ia menyampaikan, hasil dari pengujian tersebut akan menjadi dasar dalam menetapkan status Dusun Teluk Dalam apakah siaga darurat atau tanggap darurat.
“Sehingga kami akan lebih mudah untuk mengambil langkah tindakan selanjutnya apakah masyarakat perlu evakuasi atau membutuhkan tindakan lainnya,” imbuhnya.
Kebakaran TPA Gunung Sadai Sisakan Asap Putih
Sementara itu, kondisi terkini terbakarnya lahan tumpukan sampah TPA Gunung Sadai di Desa Juru Seberang tinggal menyisakan asap putih.
Pihaknya memastikan sudah tidak ada titik api di lokasi TPA. Hanya saja untuk memadamkan asap sepenuhnya membutuhkan waktu yang lama.
Hal ini lantaran tumpukan sampah yang terbakar menghasilkan gas metana.
“Saat ini masih menyisakan asap putih karena itu ada gas metana,” bebernya.
Selain itu, pihaknya juga rutin melakukan pemantauan kondisi TPA Gunung Sadai. Sambil melakukan penyemprotan dengan bantuan alat berat di lokasi TPA tersebut.
“Kami juga berencana membangun kolam di TPA dengan memanfaatkan sumber air dipompa dari sebuah kolong yang keberadaannya sekitar 300 meter dari lokasi TPA,” tutupnya. (Nazriel)