BelitongToday, Tanjungpandan- Setelah pemerintah resmi melakukan penyesuaian terhadap harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi beberapa waktu lalu harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional Tanjungpandan seperti pasar Hatta dan pasar induk terpantau stabil.
Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Tenaga Kerja (DKUKMPTK) Belitung, menyebutkan harga bahan pokok tersebut stabil karena stok di tingkat distributor masih mencukupi.
“Berdasarkan hasil pemantauan dan rekapitulasi harga bahan pokok di pasar tradisional Tanjungpandan stabil,” ucap Kepala Bidang Usaha Perdagangan DKUKMPTK Belitung, Rita Yuliani, Senin (19/9).
Rita menyebutkan, memang tercatat sejumlah komoditi mengalami yang kenaikan namun masih dalam batas normal.
“Kenaikan harga terjadi sejumlah komoditi bumbu dapur seperti cabai, bawang merah dan lain sebagainya,” tandasnya.
Rita menambahkan, kenaikan harga tersebut dipicu karena sebagian besar komoditi tersebut dipasok dari luar daerah.
“Sehingga ketika pemerintah memberlakukan penyesuaian harga BBM subsidi, pihak pemasok juga melakukan penyesuaian terhadap biaya transportasi,” pungkasnya.
Rita menyebutkan, harga beras medium dijual Rp11.500 per kilogram, beras premium Rp12.500 per kilogram, daging ayam broiler Rp44 ribu per kilogram, daging sapi murni dijual Rp160 ribu per kilogram, dan telur ayam ras Rp32 ribu per kilogram.
Kemudian harga bawang merah dijual Rp47.500 per kilogram, bawang putih Rp31.500 per kilogram, cabai merah besar Rp50 ribu per kilogram, cabai merah keriting Rp100 ribu per kilogram, cabai rawit hijau Rp80 ribu per kilogram, dan cabai rawit merah Rp70 ribu per kilogram.
“Harga minyak goreng kemasan bermerek dijual Rp16 ribu dan harga gula pasir premium Rp14.250 per kilogram,” sebutnya.
Rita mengungkapkan, pihaknya terus mengoptimalkan pengawasan terhadap harga-harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional setempat guna memantau stabilitas harga pangan setempat.
“Hasil pemantauan juga kami laporkan kepada pemerintah daerah, pemerintah provinsi, Bank Indonesia perwakilan Bangka Belitung dan Kementerian Perdagangan,” jelasnya.