Home / Belitong Humanities

Jumat, 25 Agustus 2023 - 14:00 WIB

Sikapi Konflik Foresta Lestari Dwikarya, Tokoh Adat Membalong Gelar Prosesi Adat, Kik Mukti: Perjuangan Pakai Otak Bukan Otot

Ketua Forum Kedukunan Adat Belitung (FKAB), Mukti Maharip saat melantunkan do’a pada acara prosesi adat di kediaman tokoh adat Dusun Air Gede, Kecamatan Membalong, Kek Marza demi menindaklanjuti konflik antara PT. Foresta Lestari Dwikarya bersama masyarakat tujuh desa, Kamis (24/8) siang.

Ketua Forum Kedukunan Adat Belitung (FKAB), Mukti Maharip saat melantunkan do’a pada acara prosesi adat di kediaman tokoh adat Dusun Air Gede, Kecamatan Membalong, Kek Marza demi menindaklanjuti konflik antara PT. Foresta Lestari Dwikarya bersama masyarakat tujuh desa, Kamis (24/8) siang.

BelitongToday, Membalong – Para tokoh adat dari tujuh desa berkumpul di kediaman tokoh adat Dusun Air Gede, Desa Kembiri, Membalong, Marza. Mereka melaksanakan proses prosesi adat, Kamis (24/8) kemarin.

Mereka berkumpul untuk menyikapi konflik antara PT Foresta Lestari Dwikarya dan masyarakat tujuh desa.

Kegiatan prosesi adat tersebut dihadiri oleh Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Belitung Abdul Hadi Ajin, Kapolsek Membalong AKP Edi Harto. Juga, Camat Membalong Indrawansyah, Kepala Bidang Perkebunan DKPP Belitung, Hamzah, beserta Bhabinkamtibmas, Babinsa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan warga setempat.

Prosesi adat mulai pada pukul 15.00 WIB dengan pimpinan Ketua Forum Kedukunan Adat Belitung (FKAB), Mukti Maharip.

Mukti Maharip menjelaskan, ritual atau prosesi adat erat kaitannya dengan permasalahan antara PT Foresta dan masyarakat tujuh desa saat ini.

“Dalam prosesi adat ini kami memanjatkan doa “tulak bale” (menolak bala) serta rangkaian adat lainnya. Di mana erat kaitannya dengan permasalahan Foresta Lestari Dwikarya dan masyarakat saat ini,” katanya kepada para awak media usai acara.

Baca Juga  Undang Seluruh Kepala SD di Belitung Timur, Kejari Beltim Gelar Sosialisasi Hukum

Mukti menyampaikan, melalui proses adat tersebut ia berharap apa yang selama ini menjadi keinginan dan tuntutan masyarakat bisa terpenuhi.

Minta Aparat Keamanan Berlaku Adil

Selain itu, ia juga meminta aparat hukum yang sedang menangani kasus dugaan pengrusakan dan pembakaran kantor beserta aset Foresta Lestari Dwikarya dapat berlaku dengan adil.

“Kami minta kepada penegak hukum untuk dapat bertindak seadil-adilnya, jangan ada intimidasi,” harapnya.

Mukti juga berharap, pihak PT. Foresta Lestari Dwikarya dapat memenuhi apa yang selama ini menjadi tuntutan dan keinginan masyarakat.

“Mohon dengan sangat hormat kepada pihak perusahaan dengarkan apa yang menjadi keinginan masyarakat dan mohon dipenuhi,” ungkapnya.

Ia mengatakan, dalam kesempatan tersebut, para tokoh adat khususnya di Kecamatan Membalong, Belitung bersepakat. Untuk menolak segala aksi dan tindakan anarkis dalam memperjuangkan hak-hak mereka selama ini kepada pihak perusahaan.

Baca Juga  Bupati Beltim Harapkan Kelapa Sawit Berdaya Saing dan Ramah Lingkungan

“Berjuang bukan dengan otot namun dengan otak,” ucapnya.

Pihaknya selaku Ketua FKAB sangat menyesalkan tindakan anarkis berupa pembakaran dan pengrusakan kantor beserta sejumlah aset Foresta Lestari Dwikarya pada, Rabu (16/8) lalu.

“Sangat kami sesalkan, makanya aku sudah sampaikan ke seluruh elemen lapisan masyarakat khususnya Dusun Air Gede, Desa Kembiri. Kejadian kemarin jangan terulang lagi, apa yang sudah terjadi apa mau dikata,” tandasnya.

Mukti menegaskan, pihaknya dari kedukunan adat Belitung akan terus mengawal permasalahan tersebut sampai menemui solusi bagi masyarakat.

“Kami akan kawal terus permasalahan ini sampai di manapun, memang saat ini sudah ada beberapa orang yang kepolisian panggil untuk dimintai keterangan terkait kejadian kemarin. Namun dari pihak adat kami tidak bisa berbuat apapun, jadi ikutilah proses hukum. Juga, kami mohon kepada penegak hukum agar dapat bertindak dengan seadil-adilnya,” harapnya. (Tim)

Share :

Baca Juga

Belitong Humanities

Mahfud Desak PT GNI Terbuka Kepada Pemerintah Soal Kerahasiaan Data Sistem Kepegawaian
Direktur KEK Pariwisata Tanjung Kelayang, Daniel Alexander menyerahkan secara simbolis sapi kurban Idul Adha 1444 Hijriah kepada masyarakat di sekitar lingkungan KEK Tanjung Kelayang

Belitong Humanities

Idul Adha 1444 Hijriah, KEK Tanjung Kelayang Salurkan Dua Sapi Kurban, Wujud Nyata Kontribusi Kepada Masyarakat
Seleksi

Belitong Humanities

Seleksi JPT Sekda Beltim Masuki Tahapan Assessment Kompetensi

Belitong Humanities

Waspadai Konflik Sosial Pasca Pilkada 2024 di Kabupaten Belitung Timur 
Remisi Umum Lapas Tanjungpandan

Belitong Humanities

Peringati HUT Ke-78 RI, 117 WBP Lapas Tanjungpandan Terima Remisi Umum, 1 Orang WBP Langsung Bebas

Belitong Humanities

Hari Amal Bakti Kemenag ke-77, Masdar Harap Masyarakat Rawat Kerukunan Umat Beragama
Barongsai memburu angpao

Belitong Humanities

Barongsai Keliling Kota Tanjungpandan Memburu Angpao pada Momentum Imlek
SD

Belitong Humanities

Baitul Muslimin Indonesia Beltim Gelar Lomba Islami, Ratusan Siswa SD Berkompetisi Rebut Juara