BelitongToday, Tanjungpandan – Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mendorong nelayan ikut program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan untuk nelayan di Belitung.
Hal itu Isyak Meirobie sampaikan dalam acara sosialisasi manfaat program BPJS ketenagakerjaan untuk nelayan di Dinas Perikanan Belitung.
“Setiap orang itu akan jadi tua, jadi jangan menunggu tua baru sadar bahwa kita sudah berkurang energinya untuk mencari nafkah dan melindungi keluarga,” kata Isyak Meirobie, Jumat (19/5).
Menurut Isyak, Program BPJS Ketenagakerjaan itu program kolaboratif dengan Dinas Perikanan Belitung yang sangat inovatif.
“Ini penting kalau kita bisa meyakinkan nelayan menggunakan ini, maka hari tua akan bersinar dan bekerjapun lebih tenang,” bebernya.
Selain itu, jika mereka mengalami “accident” itu tidak akan membebani kemampuan keuangan mereka masing-masing dan itulah yang fungsinya jaminan masa depan.
“Ini adalah sebuah kebutuhan dan sekaligus solusi,” sebutnya.
Kemudian, ia juga mengarahkan juga untuk bidang lainnya seperti petani, pekerja, olahragawan, dan lain-lainnya.
“Dengan jamsostek atau BPJS Ketengakerjaan ini sudah pasti setidaknya dapat meringankan hidupnya. Atau, ada pekerja yang tiba-tiba diberhentikan dari perusahaan yang tidak sanggup menghadapi krisis. Lalu, siapa yang memberi modal mereka, nah BPJS Ketenagakerjaan ini solusinya,” tandasnya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, Firdaus Zamri menambahkan, bahwa kesadaran nelayan di Kabupaten Belitung cukup tinggi untuk mengikuti program ini.
“Sebenarnya tidak begitu banyak yang mereka bayar, hanya Rp18 ribu perbulan. Kecil jika melihat pendapatan nelayan selama ini,” ujar Firdaus.
Namun demikian menurutnya, jika mereka hanya bayar dengan jumlah itu tapi mereka harus ke Tanjungpandan, lebih besar ongkosnya.
“Maka kami sampaikan kepada Kepala BPJS untuk datang ke desa-desa nelayan, jika ada Brizzi disitu bisa melalui brizzi. Jika tidak ada, bisa secara kolektif mereka bayar,” pungkasnya. (Adoy)