Home / Crime in Belitong

Minggu, 19 Maret 2023 - 21:21 WIB

Operasi Pekat Jelang Ramadan, Satpol PP Belitung Amankan Dua Perempuan Pelaku Prostitusi Online, Segini Tarifnya

Tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP Belitung, Polres Belitung BNNK Belitung, Disdukcapil Belitung, dan DSPPPA Belitung melakukan razia penyakit masyarakat menjelang bulan suci Ramadan 1443 Hijriah, Sabtu (18/3) malam.

Tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP Belitung, Polres Belitung BNNK Belitung, Disdukcapil Belitung, dan DSPPPA Belitung melakukan razia penyakit masyarakat menjelang bulan suci Ramadan 1443 Hijriah, Sabtu (18/3) malam.

BelitongToday, Tanjungpandan – Satuan Polisi Pamong Praja bersama tim gabungan dari Polres Belitung, BNNK Belitung, Disdukcapil Belitung dan DSPPPA Belitung kembali berhasil mengamankan dua orang perempuan pelaku prostitusi online.

Kedua perempuan tersebut masing-masing berinisial, P (23) dan S (30) asal Provinsi Sumatera Selatan.

Mereka terjaring dalam giat operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) jelang bulan suci Ramadan 1443 Hijriah, Sabtu (18/3) malam.

Plh. Sekretaris Satpol PP Belitung, Saiman seizin Kepala Satpol PP Kabupaten Belitung, Hendri Suzanto mengatakan sebelumnya tim deteksi dini Satpol PP Belitung berhasil mengendus praktik prostitusi daring pada sebuah rumah di salah satu komplek perumahan subsidi di seputaran wilayah Tanjungpandan.

Baca Juga  Mahfud Desak PT GNI Terbuka Kepada Pemerintah Soal Kerahasiaan Data Sistem Kepegawaian

“Kemudian keterangan tim deteksi dini di lapangan kami terima. Selanjutnya kami analisa dan kami jadikan dasar sebagai pelaksanaan operasi pekat malam ini,” paparnya.

Saiman menjelaskan, pada saat penggerebekan, tim berhasil menangkap basah dua perempuan tersebut yang tengah menjalani praktik prostitusi online melalui aplikasi Mi-chat.

“Tim juga berhasil mengamankan alat kontrasepsi kemudian mendapati minuman beralkohol golongan A,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, selanjutnya dua perempuan tersebut pihaknya bawa ke Mako Satpol PP Belitung untuk keterangan lebih lanjut dan pembinaan.

Ia menyebutkan, berdasarkan pengakuan mereka mengatakan baru tiga hari menjalani profesi tersebut.

Baca Juga  Sidang Perdana Pengrusakan Aset Foresta Lestari Dwikarya, 11 Terdakwa Dijerat Pasal Berbeda

“Mereka ini pertama kali datang ke Pulau Belitung adalah di Beltim kerja di warkop Mirang. Untuk P (23) mengaku baru empat hari jual diri dan S (30) baru tiga hari,” paparnya.

Lebih lanjut, mereka baru saja ditebus oleh seorang perempuan berinisial R dari sebuah warkop kawasan di Mirang , Belitung Timur.

“Seorang perempuan berinisial, R ini juga diduga terindikasi memfasilitasi praktik prostitusi di rumah tersebut,” jelasnya.

Sedangkan untuk tarif short time mereka mematok sebesar Rp300.000 sampai Rp400.000.

“Keduanya kami lakukan pembinaan dan menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan tersebut,” ungkapnya. (TIM)

Share :

Baca Juga

bom mortir

Crime in Belitong

Selama 20 Hari Bom Mortir Aktif Tergeletak di Pekarangan Rumah, Berikut Kisah “Pak De” Ataqwa Menemukan Mortir Tersebut
Mortir Sisa Perang Dunia II

Crime in Belitong

Dor! Brimob Polda Babel Ledakkan Empat Mortir Sisa Perang Dunia II
Tambang Ilegal

Crime in Belitong

Jalan Desa Putus Akibat Aktivitas Tambang Ilegal, Sanem Sesalkan Kades Terlambat Melapor, Sinyalir Ada Unsur Pembiaran
Insentif

Crime in Belitong

Kasus Dugaan Penyelewengan Jasa Insentif Covid-19 RSUD Muhammad Zein Terus Bergulir, Kejari Beltim Periksa 30 Saksi

Crime in Belitong

Usai Divonis Bebas Majelis Hakim, Lepas Isya Romelan Langsung Keluar Lapas Kelas II B Tanjungpandan

Crime in Belitong

Seorang Terduga Mafia BBM di Belitung Dicokok Polisi

Crime in Belitong

57 Pegawai Pemda Belitung Dites Urine, Ini Hasilnya

Crime in Belitong

Janda Tiga Anak di Belitung Ini Tergiur Bayaran Mengedarkan Sabu