BelitongToday, Makassar – Kasus pembunuhan dua anak untuk dijual ginjalnya terjadi di Makassar.
Menurut Ketua Tim Transplantasi Ginjal Siloam Hospitals Asri, Prof Dr dr Endang Susalit SpPD KGEH, menjual organ tubuh termasuk ginjal dengan membunuh orang lain tidak masuk di akal.
Ketua Asri Urology Center (AUC), Dr dr Nur Rasyid SpU (K) bahkan mengaku sedih mendengar berita penculikan dan pembunuhan demi menjual organ tubuh korban.
Ia mengatakan, hal ini terjadi karena tingkat kemampuan membaca masyarakat sangat jelek. Mereka melihat internet mengenai donasi ginjal kemudian mencari organ dengan jalan pintas, yaitu membunuh orang.
“Untuk menyumbangkan ginjal agar bisa dipakai hanya bisa satu dipastikan cocok dulu. Tidak bisa langsung dipakai. Bisa saja ditolak, bisa membuat meninggal yang menerimanya,” jelas dr Nur.
Sementara perwakilan Komite Transplantasi Nasional (KTN), Prof Akmal Taher mengatakan, kasus pembunuhan ini sangat jarang terjadi, namun membuka mata akan pentingnya peran media dalam memberikan penjelasan kepada masyarakat.
Menurutnya, segala macam informasi bisa didapatkan dengan mudah dari gawai tersebut. Namun, informasi sederhana ini belum tentu benar. Lebih baik memfilternya terlebih dahulu.
“Bukan begitu, ginjal tidak bisa diambil begitu saja lalu diberikan begitu saja”, jelas Prof. Akmal (Mg2)