BelitongToday, Damar – Seorang tenaga honorer staf tata usaha di salah satu SMA di Belitung Timur (Beltim) dilaporkan atas dugaan melakukan tindakan asusila terhadap siswi.
Pelaku berinisial, BU merupakan staf TU yang diduga telah mengedit foto salah satu siswi SMA di Belitung Timur (Beltim) menjadi bugil alias tanpa busana.
Korban sebut saja Juminten (bukan nama sebenarnya) yang berusia 16 tahun mengaku terpukul, marah dan sedih atas foto bugilnya yang diedit oleh staf honorer TU tersebut.
Juminten menceritakan bahwa ia mengetahui fotonya diedit tanpa busana setelah mendapat informasi oleh teman sekolahnya.
“Terus teman saya itu bilang kalau foto saya, pelaku yang menyebarkannya di grup WA yang isinya cowok semua. Jadi saya langsung cerita ke ibu saya,” kata Juminten, Selasa (18/7).
Mendengar cerita tersebut, ibu Juminten langsung mendatangi sekolah tempat oknum staf honorer tata usaha itu bekerja.
Kemudian pihak sekolah membenarkan bahwa pelaku merupakan tenaga honorer staf tata usaha di sekolah tersebut.
Ketika mendapat pertanyaan terkait kasus yang menimpanya akan ke ranah hukum, Juminten mengatakan bakal ada rencana ke sana.
“Masih menunggu saudara dulu. Tapi ada rencana memang untuk melaporkan kejadian tersebut,” kata Juminten.
Juminten mengungkapkan, korban kejahatan pelaku tersebut bukan hanya ia sendiri.
Dia mengaku, ada beberapa temannya yang fotonya juga pelaku edit dan sebarkan di grup WA tersebut.
Kepala Sekolah langsung Pecat
Sementara itu, Kepala Sekolah tempat pelaku bekerja, AN membenarkan kejadian tersebut. Dia menyebutkan, kejadian itu baru terungkap setelah orang tua melapor kepada pihak sekolah.
“Iya betul kejadian tersebut. Yang bersangkutan adalah staf honor kami yaitu, BU namun untuk korbannya bukan dari sekolah kami. Saya juga kaget ada berita tersebut,” kata AN.
Menindaklanjuti kabar itu, AN langsung mengambil tindakan pemecatan terhadap oknum tersebut. Karena kelakuan tersebut sudah mencoreng nama baik sekolah.
“Kami sudah mendapatkan bukti-buktinya sehingga kami ambil langkah tegas langsung memecat yang bersangkutan supaya ada efek jera,” ujarnya.
Terkait adanya tindak lanjut hukum dan lainnya, AN mengatakan bahwa itu sudah bukan urusan sekolah lagi.
Karena kejadian itu juga terjadi di luar sekolah dan bukan tanggungjawab sekolah.
“Tapi yang pasti kami langsung ambil langkah tegas. Hak dari terduga pelaku itu juga sudah kami bayarkan berupa honornya,” ujarnya.
Dia berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak ada lagi korban lainnya.
“Kejadiannya bisa merusak mental dan psikis dari siswa-siswa sekolah,” jelasnya. (Mario)